Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an :
20. Dan sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah
dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang,
(niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).
21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah- langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah
syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji
dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
(Q.S AN NUUR 20-21)
7 Kelebihan Syetan.
Kita bisa bercermin pada diri
kita sendiri, semoga kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah bisa
menjadi lebih baik lagi dalam bersikap.
1. Pantang Menyerah
Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.
1. Pantang Menyerah
Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.
2. Selalu Berusaha
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas.
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas.
3. Konsisten
Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur.
Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur.
4. Solider
Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti.
Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti.
5. Jenius
Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat.
Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat.
6. Tanpa Pamrih
Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar.
Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar.
7. Suka berteman
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.
6 Cara
Syetan Menggoda Manusia
“Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri
mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta’ala
mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan
yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan
berbagai taktik dan strategi.
Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam
kitabnya Ighosatul Lahfan menjelaskan : “Jalan yang dilalui oleh insan ada empat, (tidak lebih)
ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun ia lalui, ia akan
menjumpai syaithan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan, ia menjumpai
syaithan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia menempuh
jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai syaithan siap mendukungnya“.
Syahqiq pernah berkata :”Tiada suatu pagi pun melanikan
syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku
serta dari arah kanan dan kiriku.
Iapun berkata : “Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca : “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang
bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Thaha: 82)
Adapun dari arah belakangku maka ia
menakut-nakuti akan menelantarkan keluarga yang akan aku tinggalkan. Maka aku
membaca : “Dan
tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya.”(Hud : 6)
Dari arah kanan ia mendatangiku dari
sisi perempuan, maka aku baca : “….Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertakwa“.
Dari arah kiri ia mendatangiku dari sisi
syahwat, maka aku membaca : “Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka
inginkan….“(Saba’ : 54) (Lihat Mawaridul Aman
173-174)
Inilah ambisi syaithan, untuk
menyesatkan semua bani Adam sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka yang
bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syaithan ini
menjadi kenyataan karena mayoritas bani Adam telah terperangkap dalam
jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman tentang Iblis : “Iblis menjawab : “Demi kekuasaan Engkau, aku akan
menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka.” Allah berfirman: ” Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya
kebenaran itulah yang Aku katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka
Jahannam dengan jenismu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semua.” (Shad : 82-85)
Cara
Syaithan Menggoda Bani Adam
Dalam rangka menyesatkan bani Adam
dari jalan yang lurus, syaithan mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada
enam tingkatan jebakan yang dipasang syaithan untuk menjerat bani Adam
sebagaimana yang diterangkan para ulama, yaitu :
Pertama
: Syaithan akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah
kekafiran atau kesyirikan.
Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini syaithan akan menggunakan cara
berikutnya.
Kedua
: Syaithan akan berusaha menjatuhkan bani Adam ke lembah
bid’ah sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlil bid’ah. Namun bila bani Adam termasuk ahli sunnah dan tidak
mampu diperdaya, maka syaithan akan menggunakan cara berikutnya.
Ketiga
: Syaithan akan menggoda bani Adam
untuk melakukan
dosa-dosa kecil dan menganggapnya remeh. Namun bila Allah menjaganya, maka syaithan akan menggoda dengan cara
lain.
Keempat
: Syaithan akan menggoda bani Adam untuk melakukan
dosa-dosa kecil dan menganggapnya,
maka syaithan akan menggoda dengan cara lain.
Kelima
: Syaithan akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Namun bila
bani Adam selamat dari perangkap ini, maka syaithan akan menggunakan cara yang
terakhir.
Keenam
: Syaithan
akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah
sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya (Lihat Madakhilus
Syaithon ‘alas shalihin 9-10)
Bila ada seorang yang selamat dari
enam perangkap syaithan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas
yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah
Ta’ala.
Makar
Jahat Syaithon
1.
Menabur Benih Permusuhan dan Buruk Sangka di Kalangan Muslimin
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
dalam sebuah hadits bersabda : “Sesungguhnya iblis telah berputus asa untuk dapat
disembah oleh orang-orang sholih, namun dia berupaya menebarkan benih permusuhan
di kalangan mereka.” (HR Muslim 2812 dan Tirmidzi 1938)
Su’udhan atau buruk sangka adalah
salah satu cara syaithan mencerai-beraikan bani Adam (barisan kaum muslimin).
Demikian pula tahrisy (menebar benih permusuhan). Dalam sebuah hadits dari Ummul
Mukminin Shafiyah binti Huyai, dia bercerita : “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam pernah i’tikaf di masjid, lalu aku datang menjenguk beliau pada suatu
malam untuk berbincang-bincang dengan beliau. (Setelah selesai) aku pun bangkit
untuk kembali dan beliau pun bangkit bersamaku untuk menemani. Ketika itu
lewatlah dua orang laki-laki Anshor radliallahu ‘anhuma. Tatkala mereka melihat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, mereka pun mempercepat langkahnya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun berseru : “Perlahanlah! Wanita ini
adalah Shafiyah!” Dua orang itupun berkata :”Subhanallah, ya Rasulullah!” Maka
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya syaithan menjalar pada diri Adam pada aliran darah dan sungguh
aku khawatir syaithan akan melemparkan kejahatan pada hati kalian berdua
(ketika melihat aku) lalu terucaplah sesuatu.” (HR Bukhari 4/349-350)
2.
Menghiasi Bid’ah Bagi Manusia
Syaithan akan datang pada seseorang
dengan menghiasi kebid’ahan dan membisikkan dalam hatinya : “Orang-orang di masa kini telah jauh
meninggalkan agamanya dan sulit sekali mengembalikan mereka kepada agama.
Alangkah baiknya kalau engkau mengerjakan beberapa amal ibadah dengan beberapa
tambahan dari apa yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasul dengan harapan agar
mereka kembali pada agama mereka, karena menambah amal kebajikan adalah baik.” Akhirnya orang bodoh tersebut pun mengikuti bisikan
syaithan.
Kita telah mengetahui bahwa ibadah
adalah perkara tauqifiyah yaitu harus diambil dari petunjuk Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam semata. Kita tidak memiliki hak untuk menambah dan
mengurangi atau mengubah semau kita karena ini adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan dan termasuk perangkap syaithan.
3.
Menakut-nakuti Bani Adam
Dalam hal ini syaithan akan menakuti
bani Adam dengan dua cara :
Pertama : Syaithan akan menakuti bani Adam
dengan wali-walinya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli
maksiat. Syaithan membisikkan : “Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan
yang dahsyat….!” Akhirnya dia pun bergabung dengan
wali-wali syaithan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya yang
demikian itu tidak lain hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan
kawan-kawannya (orang musyrik Quraisy) karena itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.” (Ali Imron : 175)
Kedua : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan kefakiran. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan : “Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti)
kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu dengan kejahatan (kikir) …” (Al-Baqarah : 268)
Syaithan membisikkan kepada tukang
riba : “Kalau
engkau tinggalkan profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan
jatuh miskin!” Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat
menekuni profesi riba.
Syaithan membisikkan kepada penjual
khamr : “Jangan
engkau tinggalkan profesimu, tidak ada profesi yang lebih menguntungkan selain
profesi yang sedang engkau geluti. Kalau engkau tinggalkan engkau akan jatuh.
Belum tentu engkau mendapati profesi pengganti sebaik ini!” Akhirnya dia pun semakin giat memasarkan berbagai
produk dan merek khamr.
Semua itu adalah bisikan syaithan yang
menyesatkan bani Adam padahal Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman : “… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari
arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath-Thalaq : 2-3)
4.
Melemparkan Keraguan Dalam Hati
Termasuk cara syaithan menyesatkan
bani Adam adalah melemparkan keraguan dan was was dalam hati baik dalam hal
aqidah, ibadah, maupun muamalah. (Lihat Madakhilus Saithan ‘alas Shalihin
11-27)
Masih banyak lagi cara dan perangkap yang dipasang syaithan untuk menjerat
bani Adam. Di samping itu ada beberapa hal yang
mudahnya syaithan menjalankan makarnya, di antaranya :
1. Kebodohan bani Adam
2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan
tipisnya keimanan
3. Lalai dari dzikrullah
4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan
syaithan
5. Mengerjakan perbuatan sia-sia
6. Berlebih-lebihan (israf) dari
kebutuhan
(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan
Madakhilus Syaithan ‘alas Shalihin hal 28)
Jalan
Keluar dari Makar Syaithan
Di akhir pembahasan ini kami sebutkan
beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman, godaan dan
jebakan-jebakan syaithan yang tertulis dalam kitab Madakhilus Syaithon ‘alas
Shalihin hal 28-29, yaitu
1. Beriman kepada Allah Ta’ala dan
bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman : “Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas
orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya.” (An-Nahl :99)
2. Menuntut ilmu syar’i dari sumber
dan pemahaman yang benar karena dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan
yang lurus dan mampu menepis sekian banyak perangkap syaithan yang dipasang
untuk menjerat kita.
3. Mengokohkan keikhlasan dalam
beribadah kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Kecuali hamba-hamba Engkau yang
mukhlis (ikhlas) di antara mereka.”
(Al-Hijr :40)
4. Membentengi dengan dzikrullah dan
isti’adzah (memohon perlindungan) kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman : “Dan jika kamu ditimpa godaan syaithan
maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui.” (Al-A’raf : 200)
Mudah-mudahan Allah melindungi kita
dari jebakan-jebakan syaithan yang menyesatkan.
Amin ya Mujibas Sailin
Abu Ziyad Zaidan Abdurrahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar